[S#NNDR2012 - Dieng] Day 3 - Ilmu Baru dan Bertemu Orang-orang Super

Sebenarnya saya ditawarkan temen-temen dari v-brother untuk tidur di penginapan mereka namun saya tolak karena saya memang ingin sekali merasakan tidur di barak yang telah disiapkan panitia walaupun saya yakin pasti akan sangat dingin udara malam tersebut. Belum lagi tidak adanya kamar kecil kalau malam-malam kepepet mau buang hajat. Tapi saya usir pikiran tersebut dan berserah kepada tuhan semoga semua berjalan lancar (kayak mau ngadain pesta pernikahan aja yah :D)

Dan apa yang saya takutkan benar terjadi, udara di telaga cebong sangat dingin, info yang saya dapat suhu disana mencapai 5˚ C. Udaranya memang semriwing bahkan beberapa kali saya sempat terbangun karena kedinginan (hal yang luar biasa buat saya terbangun ditengah malam). Hembusan angin diatas muka yang tidak tertutup sleeping bag membuat diri ini seperti beku saja.
Eits, ini justru kenikmatan tersendiri bagi saya. Tidur di dalam sleeping bag dengan udara yang dingin dan sejuk. Sulit untuk menemukan momen seperti ini. Saya juga memutuskan untuk tidur saja sampai pagi tidak mau mengikuti ajakan teman-teman untuk naik ke atas puncak sikunir lagi.
Pukul 06:00




Saya terbangun dengan kondisi agak terkejut, kok hanya saya yang tersisa di barak. Setelah saya ingat-ingat, teman-teman sedang naik ke atas. Antara mau menyambung tidur tapi sudah bosen juga karena semalaman sudah tidur. Aha saya belum makan dari semalam. Baiklah saatnya mencari sarapan.

Di kawasan telaga cebong terdapat beberapa warung yang menjual penganan untuk sarapan. Namun jangan berharap sarapan tersebut hangat. Saya kebetulan membeli nasi campur yang isinya gudeg dan tempe. Nasinya dingin sodara-sodara. Berhubung perut lapar ya habis juga. Selesai sarapan teman-teman yang naik ke puncak sikunir mulai berdatangan. Dilanjutkan dengan obrolan ringan dan berkenalan dengan beberapa suhu dimari.
Pukul 09:00



Mbak Diana dan Mr. Maman mulai berteriak memanggil peserta untuk berkumpul di depan panggung utama karena acara akan segera dimulai.
Acara pertama diisi dengan pelatihan safety riding atau disebut defensive riding oleh kang andri berlianto beserta jack xpenture. Di dalam sesi ini dijelaskan mengenai teknik-teknik berkendara yang baik. Juga dijelaskan bagaimana cara mengendarai sedepa motor ketika menghadapi trek semi-offroad. Tentunya sambil dikasih contoh oleh bro jack. Dari sini saya mulai mengerti bagaimana berkendara yang baik di jalan normal dan offroad.

Sesi selanjutnya diisi dengan perkenalan Nusantaride yang menjelaskan sejarah singkat terbentuknya forum nusantaride. Terdapat juga doordprise dari sponsor dan tentunya sesi promosi sebagai timbal balik atas dukungan mereka dalam acara ini.

Acara dilanjutkan dengan presentasi oleh om Youk Tanzil dari Ring of Fire Adventure. Sebuah gerakan untuk bangsa dalam rangka mengenalkan kekayaan alam dan budaya Indonesia. Tim ini berkeliling Indonesia dalam beberapa stage menggunakan sepeda motor dan mobil. Hasil dokumenter mereka ditayangkan di Metro TV dan dapat dilihat langsung di www.ringoffireadventure.com


Selanjutnya ada presentasi dari om wulut mengenai smart rider. Beliau menceritakan bagaimana agar bias berkeliling Indonesia seperti yang dia lakukan tanpa mengeluarkan biaya selanjutnya. Perjalanan beliau bertajuk Indonesia Adventure.
Rangkaian acara terakhir yaitu penyerahan penghargaan dari nusantaride untuk pengendara terbaik yang di serahkan kepada sang Jendral yaitu om Reza.
Seharusnya masih ada acara yang akan dilaksanakan, yaitu rally, namun dikarenakan kondisi hujan acara tidak bisa dilanjutkan karena pertimbangan kurang aman buat peserta. Padahal saya kepingin banget. WOW banget kan rasanya kalau bias rally. Hehehe.
Pukul 12:30

Packing packing, momen menyedihkan karena harus berpisah dengan seluruh orang-orang yang luar biasa dengan berbagai pengalaaman. Sebenarnya hal yang paling berat saya rasakan ketika harus kembali ke Jakarta untuk menjalankan rutinitas dan bertemu lagi yang namanya mancet. T_T

Selesai berpamitan dengan nusantarider yang lain, tim ROFA, saya beserta rombongan v-brother menyusuri jalan turun ke penginapan setelah itu melanjutkan perjalanan.

Perjalanan turun dari dieng ke wonosobo diiringi hujan rintik atau bias dikatakan gerimis. Gerimis mengundang seperti lagu orang malay. “Rinduuu rindu serindu-rindunyaaa”. Hehehe. Sempat berhenti sejenak di depan gerbang dieng plateau serta mengisi bahan bakar. Jalanan relative sepi namun perlu diwaspadai karena hujan dan jalur yang berkelok-kelok.
Pukul 14:30


Tiba di wonosobo, akhirnya kami istirahat sejenak untuk makan siang yang terlambat. Udah siang menjelang sore ini namanya. Kami pesan pizza dan ayam goreng yang ternyata lama keluarnya. Alasannya masih digoreng. Berhubung ada abang-abang atau yang lebih cocok bapak-bapak jual mie ayam, ya saya pesen aja sebagai hidangan pembuka. (Hidangan pembuka kok mie ayam yah? Hehe).

Mie ayam sudah masuk perut, pizza dan ayam goreng juga. Dah kenyang mantap ini buat jalan pulang. Hehehe. Pas mau bayar eh dibayarin ama salah satu mitra dalam acara ini. Makasih ya pak :D

Pukul 16:30

Selesai makan saya akhirnya berpisah dengan rombongan v-brother. Sedih juga nih. Masih pada ngajakin ke jogja. Cuma saya takut terlalu capek senin malah gak kerja. Hehehe. Diantar sama salah satu yvci purworejo kejalan keluar kota. Sayapun meluncur seorang diri menuju Jakarta.
Jalanan relative sepi walaupun sedikit hujan. Dari wonosobo saya menuju banjarnegara kemudian ke purwokerto. Saya pacu agak cepat kebo saya takutnya kemalaman di jalan. Target mencapai pantura secepatnya.

Pukul 17:30

Saya istirahat sebentar untuk solat di salah satu pom bensin


Tiba di purwokerto, perjalanan saya lanjutkan karena memang tujuan utama sampai pantura terlebih dahulu. Sempat beberapa kali bertemu jalan yang kurang baik kondisinya da nada beberapa titik perbaikan jalan. Menurut saya sangat bahaya karena tidak terdapat petunjuk yang jelas walaupun ada warga yang menjaga. Disini juga beberapa kali saya bertanya arah jalan takutnya tersesat.
Pukul 19:30
Tiba di tegal saya beli oleh-oleh sedikit untuk dirumah. Biar masih dianggap bagian dari rumah karena perjalanan ini kabur-kaburan takut tidak dikasih izin. Hehehe

Pukul 21.00
Setelah berjuang menyalip bus malam dan truk yang jalannya pelan namun Menuhin jalan saya tiba di pantura. Okesip target pertama tercapai. Lanjutkan perjalanan ke Jakarta. Namun jalur panturan yang didominasi jalanan lurus dan cukup ramai kendaraan membuat saya mengantuk.
Baiklah saatnya cari pom bensin buat solat dulu sekalian numpang tidur tentunya.

Sampai di salah satu pom bensin saya solat kemudian tertidur dengan lelapnya. Agak takut sih meninggalkan motor sendiri. Tapi apadaya sudah ngantuk berat.

Pukul 22.00
Merasa sudah lebih segar saya lanjutkan perjalanan. Isi bensin dulu 20rb. Disini saya dapat cerita bahwa terjadi kecelakaan sebelumnya antara motor dan truk. Pengendara motor tersebut menabrak truk dari belakang dan tewas seketika. Sedikit membuat badan merinding karena memang saya melakukan perjalanan yang sama. Bismillah sajalah. Perjalanan di pantura menurut saya agak membosankan. Lurus aja dan beberapa kali saya mengantuk. Menyanyipun rasanya tidak menghilangkan rasa kantuk.